Proyek IPAL di Keluhkan Masyarakat,Eri Sumarni : Pihak Kontraktor Beri Kontribusi Kepada Masyarakat ! 

  • Senin, 27 September 2021 - 14:17:03 WIB | Di Baca : 4912 Kali

 


SeRiau-  Pengerjaan proyek isntalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berada di Kecamatan Sukajadi kembali dikeluhkan masyarakat, bahkan sejak proyek ini berjalan usaha masyarakat jadi terganggu. Tidak hanya itu, kondisi jalan yang rusak dan berlobang menyebabkan rawan kecelakaan lalu lintas. 


Bahkan menurut laporan masyarakat kepada anggota DPRD kota Pekan Eri Sumarni terungkap, proyek IPAL ini menyebabkan lingkungan masyarakat jadi banjir, hal ini diduga akibat material galian dan air buangan dari pengerjaan IPAL bercampur dengan lumpur langsung dimasukkan atau dibuang ke saluran drainase atau parit sehingga kondisi parit menjadi lebih dangkal.


Untuk itu, Eri Sumarni anggota DPRD kota Pekanbaru ini meminta para kontraktor untuk menyikapi persoalan tersebut dan memberikan solusi dan kontribusi kepada masyarakat sekitar proyek yang telah dirugikan oleh proyek nasional tersebut. 


Diketahui, Pengerjaan IPAL di Pekanbaru dikerjakan oleh empat kontraktor, yaitu PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Adhi Karya.


"Sejak proyek ini berjalan banyak dampak yang ditimbulkan, terutama bagi masyarakat disekitaran jalan Mangga, ahmad dahlan dan beberapa titik lain pengerjaan IPAL ini. Dimana roda ekonomi dan UMKM tidak berjalan dan masyarakat merugi," Ungkap Eri Sumarni,  Senin (27/9/2021).


Politisi Hanura ini juga meminta pengawasan terhadap pengerjaan proyek IPAL yang dampaknya sangat merugikan masyarakat sekitar dan kerap menimbulkan kecelakaan akibat kondisi jalan yang rusak. 


"Kondisi jalan yang berlobang sebabkan rawan kecelakaan, bahka ada warga kita yang sudah menjadi korban dan meninggal dunia. Belum lagi persoalan banjir yang dikeluhkan masyarakat, persoalan ini harus segera disikapi oleh pihak kontraktor, carikan solusi dan beri kontribusi kepada masyarakat yang terdampak,"Ujar Eri Sumarni lagi. 


Disamping itu Eri juga mempertanyakan pspesifikasi pelaksanaannya, seperti waktu pengerjaan berapa lama? Kemudian syarat-syarat pengelolaan  lingkungannya selama proyek itu seperti apa prosedurnya.


"Sebenarnya pengerjaan proyek ini seperti apa?, karena kita lihat pengerjaan IPAL ini tidak dituntaskan satu persatu, tetapi kita lihat penggalian lobang yang satu belum selesai kemudian ditinggalkan dan digali lagi lobang yang baru sehingga dari ujung ke ujung tidak ada yang beres, yang anehnya lagi setelah selesai dan diaspal bagus kemudian digali lagi, ini tentunya bisa ditanggapi oleh pihak kontraktor yang menjalankan proyek ini, sudah banyak keluhan dari masyarakat dan kita berharap IPAL ini segera tuntaslah, "Pungkas Eri. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar